BREAKING

Kamis, 11 September 2014

Mimpi Sebuah Desa [Patuanan] Berbasis Multi Media "Digital World to Heaven"

Seiring perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sebuah sarana Informasi tekhnologi berbasis multi media guna menunjang kegiatan dan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat. Sudah bukan hal mewah dan elit lagi Penggunaan sarana IT dikalangan masyarakat dengan ditandainya pendirian tower BTS yang menjulang dengan gagahnya disetiap kecamatan. 

Smartphone yang dalam genggaman pamiarsa, menjadi jembatan penghubung masuknya era digital ke pedesaan.  Connection via Smartphone kian maler seiring kian masifnya pertumbuhan warga yang berakun di sosial media.

Tidak semua warga desa, dapat menikmati tekhnologi smartphone yang terkoneksi dengan jagat internet, Jalur alternative personal via paket dhuafa 2000/hari menjadi ongkos untuk mengetuk pintu dunia internet. Bukankah alangkah ciamiknya andaikata warga desa bisa secara Free alias gratis berselancar di dunia maya, lebih indah lagi jikalau uluran government hand ikut andil dan memfasilitasinya :)

Dengan akses media sosial seperti BBM, facebook dll, Jalinan silaturahmi dapat terus berjalan, walaupun jarak ribuan kilometer membentang. Dengan mengakses website/ situs/ weblog Informasi mengenai dunia pertanian bisa di serap, berita tentang dunia usaha berupa e-book bisa diunduh, tutorial cara memasak pecel lele di youtube bisa didapat dan modul/ bahan belajar anak-anak bisa dengan mudah diperoleh dari internet. Hemat kata semua aspek dalam kehidupan bisa diakses melalui internet. 

Impian Membangun Tower share Internet dengan fasilitas Hotspot Area. yang mampu mencakup wilayah satu desa dengan asumsi radius 5 kilometer, sehingga seluruh warga desa khususon rumahnya yang memiliki Personal Computer (PC), Laptop / Smartphone bisa dapat menikmati akses internet dengan quickly, easily dan Inexpensively . Hey kamu,,iya kamu,, Bukankah itu mimpi yang indah pamiarsa? 

Yuk, Sedikit mengintip kisah penuh inspirasi dari sebuah desa yang dikepung oleh perbukitan serta pepohonan yang hijau di lereng gunung selamet, desa kecil yang berada di ketinggian 600 meter dari permukaan laut ini lebih dikenal dunia, dan dijuluki "desa internet dari Kabupaten Banyumas".

Desa Melung yang memiliki kepala desa yang cerdas, baik hati lagi bijaksana yang bernama Budi. Kades yang berbudi ini menggodok konsep desa internet sejak tahun 2008, Projek ini didanai oleh kas desa  yang menelan anggaran kurang lebih 6 Juta rupiah saja untuk Trial and Errornya.

Anggaran tersebut digunakan untuk ; membeli jaringan telkom fleksi include koneksi internetnya sebesar 1,5 Juta (tapi gagal kemudian beralih ke speedy), membeli 3 buah antena omni (antena nirkabel sederhana, berwujud tiang panjang dan menyerupai busur panah arjuna) seharga 3,6 Juta/ 3 buah yang tersebar. Untuk menyebar antena signal hotspot di balai Desa, dibeli dengan harga 475 Ribu "menggunakan router yang dipasang ditempat tinggi dengan menggunakan pipa, supaya bisa menjangkau seluruh desa"

Dengan anggaran minimalis sebesar 219 Ribu untuk pembelian paket internet berlagganan yaitu Paket Sosial, Telkom Speedy yang paling murah meriah. Sedulur yang baik dengan cost minimalis dan human resources yang ada di Desa Melung, Banyumas, Jawa Tengah mampu menembus Jagat Maya dari Pelosok Desa. Subhanallah

Hadirin, Mimpi sebuah desa [patuanan] berbasis multi media, andaikata dapat terlaksana dan dapat dirasakan manfaatnya oleh setiap warga maka digital world (dunia digital) yang terlahir dari pelosok desa akan mengantarkan creatornya menuju syurga. Insya Allah


Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT