Sistem Keamanan Lingkungan atau siskamling merupakan sebuah sistem keamanan yang sudah ada di setiap daerah baik perkotaan maupun pedesaan. Maksud dan tujuannya adalah Menumbuh kembangkan sikap mental serta meningkatkan kepekaan masyarakat dan daya tanggap dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan lingkungannya. begitulah bunyi lagu teoritisnya pamiarsa.
Di kampung saya, Desa Patuanan sistem keamanan lingkungan sudah cukup membudaya. Biasanya kaum bapak pergi ke poskamling dimalam hari untuk melakukan kegiatan ronda. Berbekal rondaware berupa sarung yang melilit badan, kupluk di kepala dan senter dalam genggaman. Serta sebagai pelengkap biasanya mencangking kentongan sebagai tanda peringatan.
Setelah sampai di poskamling, para ronda lovers ini biasanya disuguhi secangkir kopi item dan cemilan alakadarnya. Kepulan asap rokok berbagai merek memenuhi atap pos ronda sembari mengatur strategi kemana kaki ini harus melangkah.
Kaum bapak dari tiap-tiap KK mendapatkan schedule-nya masing-masing, dan bagi yang berhalangan cukup menitipkan salam tempel sebagai pengganti uang rokok bagi abdi ronda yang tugas juga. Sebelum kaki ini melangkah keliling kampung alangkah baiknya kita mempelajari sepotong sejarah ronda terlebih dahulu sebagai modul obrolan ngalor ngidul.
Sejarah pos ronda di Indonesia konon katanya berawal dari pos-pos penjaga di jaman kolonial. Pada waktu itu Pos Jaga berfungsi sebagai perpanjangan dari menara-menara dari kekuasaan kolonial untuk membatasi ruang gerak oriundi (pribumi).
Tapi semenjak jaman kemerdekaan pos jaga / gardu mengalami perubahan fungsi menjadi pengukuhan bentuk militerisme dalam kemasan yang lebih sederhana dan terasa merakyat.
Ketika warga duduk sejajar dalam satu atap pos ronda, yang kental dengan nuansa sama rasa dan sama asa. Inilah gambaran dari kesederhanaan yang jauh dari potret keangkuhan manusia kota. Dimana banyak kosa kata mengalir deras khas wong desa Patuanan yang dibumbui beragam ekspresi mulai dari canda tawa hingga deraian air mata.
Pos ronda menjadi saksi bisu, warga yang silih berganti datang dan pergi, menghiasi wajah poskamling yang tak pernah sepi. tidak hanya itu saja, terkadang pos ronda dijadikan sarana dan prasarana untuk dijadikan tempat kongkow together warga sekitar untuk bertukar keluh kesah dan bahkan dijadikan tempat talk show kaum ibu secara live di pos ronda sebagai bumbu pelengkap rasa. Bisa dikatakan poskamling merupakan jejaring sosial tradisional warga desa yang opened untuk semua segmentasi usia dan gender.
Melalui kegiatan ronda, rasa saling memiliki dan mempererat tali silaturahmi semakin tumbuh subur. Security kampung yang bekerja secara sukarela dan dengan penuh dedikasi menjaga daerahnya. Jangan sampai budaya ronda terbawa arus modernisasi khas perkotaan, tradisi keamanan simplicity akan tergantikan dengan adanya pos keamanan yang di kawal oleh seorang security / satpam.