BREAKING

Kamis, 04 September 2014

Bocah Patuanan Memainkan Permainan Tradisional Yang Hampir Punah

Ketika duduk terdiam, nampak ketiga bocah berambut tipis dengan khusu dan antengnya memainkan permainan di gadget kesayangannya. Sepi dan hanya sesekali untuk berekspresi, ketika gadget dalam genggaman para bocah tersebut, mereka seolah hanyut kedalam permainan dan tak terpisahkan dengan gadgetnya. Tak bisa disapa ataupun diajak bercanda, hanya mulut manyun dan bergumam ketika mereka diganggu dan digoda.

Bocah Patuanan Memainkan Permainan Tradisional Yang Hampir Punah
Foto : Flickr
Agan, Agin dan Eka Ramdhani my cousin tersayang lebih senang memijit tombol dan menatap mesra layar digital di dalam genggaman tangan mungil mereka. Itulah sepenggal potret permainan anak-anak modern zaman sekarang. Keponakanku yang tinggal dikomplek perumahan tak bisa menikmati suguhan permainan tradisional yang kian terlupakan dan hampir tenggelam dalam kepunahan.

Dalam tatapan kosong melihat keponakan yang kian khusu dalam dekapan permainan, fikiranku jauh melayang menembus zaman ketika masa-masa dulu di kampung halaman di Desa Patuanan.

Saya dan anak kampung lainnya, ketika pulang dari sekolah di SD Negeri 1 Patuanan atau selepas pulang dari Madrasah Nurul Huda biasa memainkan beragam permainan tradisional yang lagi ngehits pada masanya. Permainan Seperti ; Tokle / Gatrik, Ngedu Pician, Bentengan, Dedaluan, Engklek, Petak Umpet, Adu Gangsing, Ngajar Layangan, Pepletokan dan permainan lainnya.

Sedulur yang baik tahukah anda manfaat dari permainan tradisional? yuk kita menikmati sajian aksara didepan layar digital kesayang sampean, biar lebih mantap...membacanya sambil ditemani kacang goreng dan teh manis, bismillah sruput dengan perlahan.
Bocah Patuanan Memainkan Permainan Tradisional Yang Hampir Punah

Secara psikologis, permainan tradisional tersebut dapat merangsang motorik halus atau motorik kasar pada anak. Permainan Tradisional anak-anak sebenarnya mengandung nilai-nilai yang dapat dipelajari, seperti halnya anak-anak diajarkan cara berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya. Tanpa disadari kemampuan anak-anak dalam bersosialisasi terus diasah dalam beragam permainan tradisional. Dolanan tradisional bisa mengembangkan mentalitas, kualitas, kreativitas, Inovasi dan ide-ide baru untuk menciptakan/ mengembangkan permainan tradisional.

Dolanan anak kampung yang alat dan bahannya disediakan oleh alam dan juga ramah lingkungan. Dengan segala keterbatasan, mereka bisa menciptakan sendiri dolanan tersebut dan memainkannya dengan gelak tawa dan tingkah polah yang mengundang keceriaan. 

Akan tetapi, dalam lorong keprihatinan saya mengelus dada sambil melirik ketiga ponakanku yang lucu itu, Sekarang permainan modern sudah menggantikan permainan tradisional dan anak-anakpun kian intim dalam dekapan tekhnologi. Pertanyaannya adalah akankah permainan tradisional akan punah seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi? 

Agan, Agin, Eka dan Lia makanya sering nengokin eyang opong dan eyang endut di Patuanan ya, biar bisa maen permainan tradisional dengan bocah-bocah sakti dari Patuanan :) Salam kangen om untuk keponakanku tersayang.



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT