BREAKING

Senin, 01 September 2014

Napak Tilas Bahasa Jawa Desa Patuanan #All About Patuanan

Tak banyak yang tahu, bahwasanya tanggal 21 Februari adalah hari bahasa ibu sedunia yang ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 1999 dan bahasa jawa adalah bahasa ibu internasional yang ke 11 dari 6000 bahasa ibu di dunia. Para ahli bahasa menyatakan bahwa bahasa jawa sebagai bahasa nusantara purba.
makam buyut pernata kusuma dan djanur wenda

Bay the way, bahasa jawa identik juga dengan Kota Cirebon. Basa Cerbon yang berasal dari persilangan kosa kata antara bahasa jawa ataupun sunda, dan mempunyai beberapa dialek seperti halnya ; dialek plered, jaware dan dermayon. Dalam perjalanannya bahasa Cirebon menggunakan  aksara yang dikenal dengan nama cacarakan cirebon, dilihat dari jenis aksara yang bentuknya lebih dekat dengan aksara bali ketimbang aksara Carakan Jawa.

Sebagian besar kosa kata asli bahasa cerbon ini tidak memiliki kesamaan dengan bahasa jawa standar seperti halnya surakarta ataupun yogyakarta baik secara morfologi (ilmu tata bentuk kata) dan Fonetik (ilmu bunyi bahasa). 

Berkaca dari untaian narasi tersebut. Tergelitik hati ini, kenapa Desa Patuanan menggunakan bahasa jawa ? Melihat dari letak geografis Patuanan berada ditengah-tengah suku sunda. Kuat dugaan peristiwa fenomenal dan cetar membahana ini Dipetik dari kaitan sejarah Desa Patuanan dengan Cirebon ataupun ada yang mengatakan warisan dari tentara mataram pada masa Sultan Agung ketika menggempur Batavia.
Napak Tilas Bahasa Jawa Desa Patuanan #All About Patuanan

Tapi Faktanya Patuanan dari zaman bapak Kuwu Onah hingga Kades Uha suhadi tetap setia menggunakan bahasa ibu yaitu bahasa jawa yang lebih condong ke spesies dialek jawareh. Kaum Orla (Orde Lama / bisa disebut juga wong tua) di desa Patuanan tak sedikit yang menggunakan bahasa bebasan (bahasa halus) sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap lawan bicara.

Author (penulis) termasuk generasi masa kini yang masih cinta menggunakan bahasa jawareh, akan tetapi hal yang menyedihkan adalah ketika kaum orla mengajak berdiskusi dengan bahasa bebasan, saya lebih sering terdiam tak bersuara. Pada umumnya mayoritas warga desa Patuanan menggunakan bahasa "asli" wong patuanan yang tak begitu mengenal istilah ngoko kromo, Grammar ataupun tatanan bahasa yang membedakan. Bahasa wong patuanan bisa dikatakan bebas tapi sopan.
Napak Tilas Bahasa Jawa Desa Patuanan #All About Patuanan

Berikut adalah contoh perbedaan kosa kata dan kalimat bahasa Cirebon - Patuanan ; [Jukut - Juwut] , [Bari - Karo] , [Bengen - Bengien] , [Kula - Kita] , [Loro - Roro] , [Melu - Milu]. Nb : wong cerbon menggunakan bumbu penyedap kata "jeh" / "tah" pada akhir kalimat. Sample ; "Iya Tah?" and "Iya Jeh" 

#Bahasa Bebasan ; Monggo Nyarios punapa mawon ang, asal ngangge bahasa Patuanan 
#Bahasa Patuanan ; Sok arep ngomong apa bae ang, asal ngenggo bahasa Patuanan
#Bahasa Indonesia ; Silahkan mau bicara apa saja ka, asal menggunakan bahasa Patuanan

Indonesia begitu kaya akan suku, bahasa dan keragaman budaya. Desa Patuanan menjadi salah satunya, Bahasa jawa di Patuanan memiliki ciri khas tersendiri dan dari segi pengucapan tidak terlalu kental dengan nuansa jawa yang medok. Hmm unic bukan, pamiarsa ?

Thats all, itulah sajian aksara tentang napak tilas bahasa jawa desa patuanan. matur suwun sudah berkunjung, sampai ketemu lagi ditulisan keren selanjutnya.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT