BREAKING

Senin, 10 November 2014

Behind the Scenes ; Kisah Pemuda Djanur Wenda, Sepak Bola Desa Patuanan dan Djanur Wenda Stadium

Patuanan ; kembali saya akan mengajak sedulur berselancar di ranah maya menyusuri jalanan dusun di sebelah barat kecamatan leuwimunding yang berbahasa jawa. Sedulur masih ingat, kisah heroik tentang sekelompok anak muda yang mencoba membangun desa ? #kisahnya dapat sedulur kenang kembali disini
Behind the Scenes ; Kisah Pemuda Djanur Wenda, Sepak Bola Desa Patuanan dan Djanur Wenda Stadium

Karang taruna Djanur wenda, sebuah wadah bagi para pemuda desa patuanan, untuk berimajinasi dan berkreasi tentang bagaimana mengharumkan nama desa, dipagi yang adem ayem lan tentrem ini saya akan menghidangkan sajian  pulen about para pemuda djanur wenda yang berusaha berjuang menghidupkan semangat sportivitas via cabang olahraga khususnya sepak bola, berikut petikan kisahnya ;

Waktu sudah menunjukan pukul 16.30 WIB, sekelompok anak muda dan kaum bapak sudah berkumpul di lapangan sepak bola "Djanur Wenda Stadium" di blok Sabtu, Desa Patuanan. Hari-hari ini matahari senja seolah tak mau lagi untuk menampakan diri, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di kawasan Desa Patuanan berawan/ hujan ringan di sore hari.
Behind the Scenes ; Kisah Pemuda Djanur Wenda, Sepak Bola Desa Patuanan dan Djanur Wenda Stadium

Disudut lapangan sebelah SD Negeri 1 Patuanan, Anak-anak kecil dan remaja tanggung sudah mulai mengadu skill mengolah sikulit bundar, ditengah lapangan nampak beberapa pemuda sudah mulai stretching dan berlatih menendang bola.

Djanur Wenda Stadium, masih cukup luas untuk berbagi, sehingga setiap warga desa bisa bermain sepak bola disini. Untuk ukuran lapang sepak bola wong kampung, Djanur Wenda Stadium pandai bersolek diri ; dilihat dari rumput yang cukup rancak dan tertata, senderan di setiap sudut lapangan yang terjaga, jala gawang yang terpasang dengan gagahnya, stock bola yang gak da habisnya, tiang gawang portable berbagai ukuran always available hingga jaring-jaring pelindung apabila bola ditendang jauh melambung.

Berbekal ilmu manajemen alakadarnya, para pemuda djanur wenda sudah apik menjaga eksistensinya, Mang Dedi, Mang Nanang, Ang Apop dan laskar djanur wenda lainnya (tanpa mengurangi rasa hormat untuk tidak menyebutkan semuanya) , me-meneg diri untuk menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Djanur Wenda Stadium. Kucuran dana segar dari pemerintahan desa tak selalu mengalir hingga lapangan sepak bola, dalam hal ini sikap resourcefulness Mang Dedi cs, mulai diuji dengan sendirinya.

Dengan semangat swadaya dan tak melulu mengadahkan tangan menunggu uluran goverment hand dari pemerintahan desa, mereka terus memeras otak dan mengasah kreativitas agar semangat sportivitas di lapangan sepak bola desa patuanan terus menyala.

Bukankah kisah ini akan menjadi jauh lebih indah, ketika rangkulan sayang penuh ketulusan pemerintahan desa dengan memeluk mesra para pemuda djanur wenda untuk menyediakan sarana, prasarana dan atensinya ; Someday kasih sayang itu akan dibalas cinta kasih dan rasa hormat dengan prestasi dan karya-karya khas pemuda desa, ya khas pemuda djanur wenda yang mengharumkan nama desa, Insya Allah :)
Behind the Scenes ; Kisah Pemuda Djanur Wenda, Sepak Bola Desa Patuanan dan Djanur Wenda Stadium

Rintik-rintik hujan mulai turun dengan perlahan, bang ilin dan kang maming mevmanggil untuk segera bermain sepak bola,  priiiiiiiit babak pertama akan segera di mulai , dan dipenghujung aksara deep lying playmaker from doebex city siap memerankan perannya. Let's Play ....


Notes : Sedulur, silahkan meninggalkan jejak dengan cara berkomentar via akun facebook, yahoo ataupun blog dan klik (ikuti) G+ Man Behind The Blog, kemudian share (bagikan ke) ya.....Mksh

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT