Isu kenaikan harga BBM kian berhembus kencang, hembusan kabar dimusim panca roba tersebut ikut menggoyang anggaran rumah tangga yang sudah sedemikian tertata, kemudian harus di evaluasi kembali karena keadaan. Dengan naiknya harga BBM secara otomatis berdampak naiknya juga kebutuhan hidup sehari-hari.
Dari pada menjadi complainer dengan keadaan yang memuram seperti langit kelam yang menghiasi cakrawala, dengan cara memaki-maki kebijakan pemerintahan Pak Jokowi alangkah baiknya jikalau sedulur duduk dengan tenang kemudian bercermin dan pandangilah wajah sampean yang rupawan.
Tarik nafas dalam-dalam kemudian katakan "Apa yang harus saya lakukan esok hari, agar perut ini gak keroncongan karena kelaparan ? Apa yang harus saya kerjakan agar mendapatkan extra income yang halalan dan thoyiban? "
Human Resources di Desa kami, rasanya tak rela andaikata waktu yang digunakan hanyalah untuk bermuram durja dan mencela, kebijakan sudah diambil tinggal bagaimana caranya selaku warga negara yang baik, mengambil sikap resourcefulness dan take action untuk menghadapi problematika kehidupan agar bisa terus bersambung tiap episodenya.
Pada hari yang mendung berawan ini, saya akan mengajak pamiarsa untuk menyelami warga desa Patuanan, yang tidak memiliki kemewahan ijazah dan modal yang berlimpah, akan tetapi dengan beragam profesi yang dilakoni mereka tetap menjaga dapurnya tetap beraroma daging ayam dan semerbak aroma khas kopi kapal api ; so stay tuned
1# Profesi Broker : Broker adalah orang yang bertindak sebagai penghubung antara dua belah pihak yang berkepentingan, bahasa sederhananya adalah makelar / Calo. Calo properti, Calo kendaraan dan calo palugada "apa lu mau gua ada" bermunculan seiring banyaknya permintaan, sikap friendly dan product knowledge dari barang yang ditawarkan, akan memudahkan broker menjual dagangannya. Hanya dengan satu kali transaksi yang sukses akan mendapatkan presentase fee (komisi) yang cukup lumayan. Misalkan berhasil menjualkan rumah senilai Rp. 800 Juta maka makelar bisa mendapatkan fee sedikitnya 2,5% dari hasil penjualan.
2# Profesi Cleaning Service : Profesi ini banyak diperankan oleh kaum hawa, job description-nya adalah untuk membersihkan rumah, membereskan rumah dan menjaga rumah. Jam kerjanyapun tak melebihi aparat desa Patuanan, akan tetapi dalam setengah hari minimal 25 Ribu sampai dengan 50 Ribu bisa dikantongi. Pekerjaan yang sudah biasa dilakoni dengan sepenuh hati / Habitual activity layaknya mengurus rumah sendiri. Setengah hari digunakan untuk mengurus keluarga & part timenya lagi bisa untuk bekerja.
3# Profesi Jasa Pembayaran Listrik : Ini adalah pekerjaan musiman, because of what ladies and gentleman? karena pas musim bayar listrik baru mereka bekerja dan memperoleh penghasilan :) . Diperkampungan usaha ini ditekuni masih secara manual, dor to dor jemput bola ke rumah pelanggan, berbekal data dan jumlah tagihan dari PLN mereka mengambil margin profit dari setiap rumah yang diketuk. Jika Seribu rupiah keuntungan dalam satu rumah kali berapa rumah yang disinggahi, hmm sudah cukup lumayan untuk usaha sampingan.
4# Profesi Les Privat : Berbekal pengalaman menjadi TKI / TKW di luar negeri, selain culture yang disesuaikan bahasa yang digunakan juga mengikuti tempat dimana sampean bekerja. nah, dengan keahlian tersebut bisa digunakan untuk memperoleh income (pendapatan). Profesi menjadi guru bahasa panggilan dor to dor bisa di lakoni, kalo memiliki modal lebih bisa membuat temmpat les privat secara lebih profesional. dan bagi para calon pahlawan devisa bisa kursus bahasa juga kesampean.
5# Profesi Jasa Pajak Kendaraan : Usaha spesies ini juga bisa disebut musiman, akan tetapi omzetnya cukup lumayan dengan bermodalkan sepanduk yang terbentang "menerima jasa perpanjang pajak kendaraan" lembaran 30 Ribu - 50 Ribu per STNK bisa menghiasi dompet yang sudah bulukan.
6#Guru Ngaji : "Ilmu Agama tidak untuk diperjual belikan" itulah nasihat para wong tua yang bijak, akan tetapi profesi tersebut bisa saja dilakoni dewasa ini, selain sarana berdakwah juga bisa memperoleh kepingan rupiah. kebetulah sohib ane juga berprofesi sebagai guru ngaji, tapi beliau tidak menerima upah / bayaran berupa uang tapi sekresek sembako bisa ditengteng tiap minggunya untuk dibawa pulang.
Itulah 5 Profesi yang disuguhkan untuk pamiarsa, dan sedikit tausiyah sebelum masuknya waktu duha, katanya : "Ada Modal diluar Modal Finansial yang menjadi capital (modal) terbesar kita ; yakni modal spiritual bahwasanya rezeki tak kan pernah tertukar, Modal Sosial semangat gotong royong dan saling mendukung yang bisa kita lihat pada semut dan lebah"
Pada hari yang mendung berawan ini, saya akan mengajak pamiarsa untuk menyelami warga desa Patuanan, yang tidak memiliki kemewahan ijazah dan modal yang berlimpah, akan tetapi dengan beragam profesi yang dilakoni mereka tetap menjaga dapurnya tetap beraroma daging ayam dan semerbak aroma khas kopi kapal api ; so stay tuned
1# Profesi Broker : Broker adalah orang yang bertindak sebagai penghubung antara dua belah pihak yang berkepentingan, bahasa sederhananya adalah makelar / Calo. Calo properti, Calo kendaraan dan calo palugada "apa lu mau gua ada" bermunculan seiring banyaknya permintaan, sikap friendly dan product knowledge dari barang yang ditawarkan, akan memudahkan broker menjual dagangannya. Hanya dengan satu kali transaksi yang sukses akan mendapatkan presentase fee (komisi) yang cukup lumayan. Misalkan berhasil menjualkan rumah senilai Rp. 800 Juta maka makelar bisa mendapatkan fee sedikitnya 2,5% dari hasil penjualan.
2# Profesi Cleaning Service : Profesi ini banyak diperankan oleh kaum hawa, job description-nya adalah untuk membersihkan rumah, membereskan rumah dan menjaga rumah. Jam kerjanyapun tak melebihi aparat desa Patuanan, akan tetapi dalam setengah hari minimal 25 Ribu sampai dengan 50 Ribu bisa dikantongi. Pekerjaan yang sudah biasa dilakoni dengan sepenuh hati / Habitual activity layaknya mengurus rumah sendiri. Setengah hari digunakan untuk mengurus keluarga & part timenya lagi bisa untuk bekerja.
3# Profesi Jasa Pembayaran Listrik : Ini adalah pekerjaan musiman, because of what ladies and gentleman? karena pas musim bayar listrik baru mereka bekerja dan memperoleh penghasilan :) . Diperkampungan usaha ini ditekuni masih secara manual, dor to dor jemput bola ke rumah pelanggan, berbekal data dan jumlah tagihan dari PLN mereka mengambil margin profit dari setiap rumah yang diketuk. Jika Seribu rupiah keuntungan dalam satu rumah kali berapa rumah yang disinggahi, hmm sudah cukup lumayan untuk usaha sampingan.
4# Profesi Les Privat : Berbekal pengalaman menjadi TKI / TKW di luar negeri, selain culture yang disesuaikan bahasa yang digunakan juga mengikuti tempat dimana sampean bekerja. nah, dengan keahlian tersebut bisa digunakan untuk memperoleh income (pendapatan). Profesi menjadi guru bahasa panggilan dor to dor bisa di lakoni, kalo memiliki modal lebih bisa membuat temmpat les privat secara lebih profesional. dan bagi para calon pahlawan devisa bisa kursus bahasa juga kesampean.
5# Profesi Jasa Pajak Kendaraan : Usaha spesies ini juga bisa disebut musiman, akan tetapi omzetnya cukup lumayan dengan bermodalkan sepanduk yang terbentang "menerima jasa perpanjang pajak kendaraan" lembaran 30 Ribu - 50 Ribu per STNK bisa menghiasi dompet yang sudah bulukan.
6#
Hj. Juju Juenah SPd. (CEO Indah Group) Mengatakan "Usaha itu dimulai dari apa yang bisa kita lakukan, dengan kemampuan kita dan dilingkungan kita sendiri, modal bukanlah masalah utama dari seorang pengusaha, Hal terpenting adalah kita berani dan mau untuk memulainya".
Bukankah suatu negara dapat dikatakan ideal jika lebih dari 4% penduduknya memiliki jiwa entrepreneur dan Indonesia baru mencapai 1% saja. Selamat bekerja, yakinkan bahwasanya hari esok jauh lebih baik :)
Bukankah suatu negara dapat dikatakan ideal jika lebih dari 4% penduduknya memiliki jiwa entrepreneur dan Indonesia baru mencapai 1% saja. Selamat bekerja, yakinkan bahwasanya hari esok jauh lebih baik :)