Asap hitam menggumpal berhamburan diatap rumah mang kari, disana terdengar sayup-sayup suara gemericik minyak goreng yang menenggelamkan kerupuk-kerupuk mentah yang dipadupadankan alunan suara yang berasal dari kewali. Dua chef asal dukuh bewok ini, dengan lincahnya berkolaborasi mengolah kerupuk untuk dijajakan oleh mang didi, mang ani dan lainnya dikeesokan hari.
Picture by Photographyoffice |
Sepintas tak ada yang istimewa dari kerupuk warna warni buatan menantu dan mertua ini, panganan sejuta umat yang sering dijumpai diwarung bi sayi, mak edoh ataupun tempat-tempat makan di sekitar Desa Patuanan. Namun dari kacamata bisnis, siapa sangka bahwa gurihnya kerupuk mas iwan ternyata juga menjanjikan keuntungan yang gurih gurih enyoy. Meskipun sederhana tapi masih banyak peminatnya.
Business oportunity ini ternyata mampu diendus oleh suami nok pina ini. berbekal pengalaman sebagai pegawai di jenis usaha serupa. Mas iwan berani membuka dan membentangkan sayap usaha kerupuknya. Ternyata secara sosiologi. Home industri ini ternyata mampu membuka lapangan pekerjaan. Proses packing dilakukan oleh tetangga dengan imbalan upah per bungkusnya.
Chef Iwan dengan Tlewengkarnya |
Disebuah kitchen sederhana yang berdindingkan bambu, bertungkukan batu bata yang disusun dan bara api yang berasal dari bongkahan kayu. Setiap hari Mas Iwan dan Mang kari menggoreng kerupuk sekitar 5000 kerupuk bahkan lebih.
Kerupuk yang sudah di bungkus oleh staff packing yang berada di sekitar rumahnya, kemudian dikanvaskan oleh marketing-marketing oriundi (Pribumi) dengan menggunakan sepeda motor. Margin profit yang tak seberapa, beliau bagi kembali dengan juru pengepakan dan petugas pemasaran.
Sebenarnya bukan hanya Mas Iwan, pemain lawas dan size lebih besar di usaha serupa juga dilakoni oleh Mang Awah Sang Juragan Kurupuk dari Patuanan. Curiculum vitae di dunia pengkrupukan sudah tak diragukan lagu, pasang surut beragam macam usahanya menjadi saksi perjuangan hidupnya. Dengan "Agung kerupuk" yang mempunyai tag line "Enteng ditenteng dan renyah dikunyah" Mang Awah berusaha memenangi persaingan di bisnis kerupuk ini.
Mang Kari dengan Tungkunya |
Pamiarsa yang baik, jadi apabila panjenengan berkunjung ke Desa Patuanan jangan lupa berkunjung ke Agung Kerupuk di Cikopi dan Home Indutrsi Mas Iwan di Dukuh Bewok Desa Patuanan. Selain untuk buah tangan atau oleh-oleh juga bisa dijadikan inspirasi usaha.
Monggo di sambi kerupuk crispy and crunchy-nya jangan lupa seduh teh manis anget untuk mengusir dingin di musim penghujan di Desa Patuanan.
Baca Juga :