BREAKING

Kamis, 12 Februari 2015

Warga Desa Patuanan Mulai Tertular Virus Batu Akik

Beberapa bulan terakhir, ranah desa patuanan dikejutkan dengan masuknya gejala sosial berupa virus batu akik yang menjadi trending topik di seantero pelosok negeri. Mbah google yang menjadi penerawang kata kunci "batu akik" menjadi salah satu primary key yang paling dicari. Uidih 
Warga Desa Patuanan Mulai Tertular Virus Batu Akik
Fenomena serupa pernah terjadi diwaktu yang telah lalu dengan kehebohan munculnya ikan louhan, tanaman anthurium dan kembang euphorbia. Yang harganya bisa menembus angka puluhan juta rupiah. wow wow we wow, pamiarsa (lamun jare chef marinka) !!! 

Berbicara mengenai batu akik di hari kamis yang sendu ini sambil menimati seporsi serabi dan secangkir teh hangat yang maknyus. Konon katanya, Fenomena batu akik terjadi ketika warga menemukan bahan mentah batu alam jenis idocrase di Betung. Kabupaten Nagan Raya sekitar pada tahun 2013. Kemudian batu alam idocrase ini menjadi jawara dalam Indonesian Gemstones Competition and Exhibition 2013 dan 2014 di Jakarta.

Tren batu akik menjadi booming juga diakibatkan bermunculannya potensi batuk akik dari berbagai daerah di Nusantara. Seperti halnya ; Bengkulu, Aceh, lampung dan daerah lainnya. Hmm, Kira-kira ning Patuanan ana beli ya ? Ning Kleben bokan, atawa ning kebon kani apa kedung gentong may be,,he he,,Bisa jadi .
Warga Desa Patuanan Mulai Tertular Virus Batu Akik
Fenomena batu akik diluar sana yang menimbulkan efek Irrational exuberance (antusiasme yang berlebihan) bak virus yang terus mewabah hingga sampai ke pelosok desa Patuanan. Virus batu akik tersebut menjangkit ke seluruh kalangan, baik pria ataupun wanita, baik muda ataupun tua. Mereka rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli sebuah batu karena dorongan emosi kolektif yang terkadang tidak rasional.

Kenapa virus batu akik mudah tertular hingga pelosok desa Patuanan ? Karena pada dasarnya manusia itu amat mudah untuk latah. mudah meniru perilaku seseorang yang dianggap keren ataupun panutan. Inilah yang disebut tipikal perilaku kerumunan. 

Harga sebuah batu yang menjulang seolah tak menjadi masalah, itulah contoh nyata dari premis dasar ilmu financial psychologi "bahwa manusia itu sering bersikap tidak rasional" demi sebuah benda yang menjadi tren pada zamannya.  

Perlahan-lahan biasanya fenomena tersebut hilang dengan sendirinya. Deru gelombang "wanna" kolektif tersebut menjadi tenang, seiring harga batu akik kian menurun tajam. Irrational exuberance berubah menjadi tangis penyesalan. Batu akik wis di tuku rarang-rarang, hargae terus mudun beli katulungan. Apabila batu akik menjadi barang yang dikoleksi dan menjadi hobi mungkin tak terlalu sakit, tapi jika sampean menjadi pedagang? sakitnya tuh bertubi tubi disini.

Kita lihat beberapa waktu kedepan, virus apa yang akan mewabah di desa Patuanan. Hmm jadi penasaran, Makanya terus baca blog wong desa Patuanan yang disajikan setiap senin dan kamis pagi untuk menjadi teman sarapan sedulur sedaya. Salam hormat saya untuk sedulur sedaya. Wassalam

Baca Juga :

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT