BREAKING

Kamis, 05 Maret 2015

Menggoreng (Kembali) Gurihnya Usaha Kerupuk yang sudah lapuk

Kepulan asap home industri kerupuk yang berlokasi di jalan raya dukuh katimaha sudah tak tampak lagi. Di home industri itulah Sosok pebisnis yang telah menorehkan jejak mendalam dalam dunia wirausaha di dukuh katimaha, terpaksa menghentikan usahanya untuk sementara.
Menggoreng (Kembali) Gurihnya Usaha Kerupuk yang sudah lapuk

Sosok inspiratif yang membentangkan sejumput harapan untuk warga sekitar, agar bisa ikut menikmati hasil roda usaha yang tengah digulirkan perlahan mulai tak terdengar. Kepulan asap kerupuk berubah menjadi kepulan asap berbau kemenyan yang menandai gugurnya usaha yang dirintis dengan susah payah dan penuh perjuangan.

Mang Iwan selaku owner terpaksa gantung sepatula lebih awal. Beragam permasalahan merongrong usahanya, baik datang dari inside ataupun outside perusahaannya. Mang Iwan hanya tertegun memandangi sisa-sisa kejayaan kerajaan bisnisnya dan berharap keajaiban akan datang dan dewi fortuna memeluk erat badannya yang mulai gontai.

Ketika dalam sebuah kesempatan, saya sempat bercengkrama dengan bapak satu anak ini. Nyala api kegigihan untuk membangun kembali usahanya seolah tak pernah padam. Dibalik sosoknya yang bersahaja saya banyak belajar. Ternyata di balik perangainya yang pendiam, Beliau cukup faham dengan ilmu menejemen usaha.

Beliau menawarkan sistem bagi hasil dengan siapa saja calon investornya, dengan bahasa yang di mix sunda dan jawa beliau menjelaskan semuanya, baik dari sistem usaha, cara kelolanya maupun bagi hasilnya. dalam hati ini saya berkata "Subhanallah, luar biasa...Mudah-mudahan  kula ana rezeki bari bisa bantu sampean ya mang iwan" Seolah sorot matanya berbicara karena disana ada kejujuran dan keinginan yang besar untuk meyakinkan saya atau siapapun yang diajaknya untuk berbicara.

Salah satu penyebab gulung tikar usahanya adalah masalah klasik yang mendera yakni permodalan. Investor yang dulu menjanjikan capital seolah lepas tangan dan melambaikan tangan. Tak patah arang perjuangannya untuk mendapatkan guyuran modal sampai juga di pintu Bank swasta. Tapi suara bunyi telepon genggam di senja kala memupuskan harapan, karyawan bank tersebut tidak mengabulkan permohonan peminjaman modal usaha. Duh...Sakitnya tuh disini ya mang :(

Padahal jika modal sudah dalam genggaman. Beliau bercita-cita ingin membangun kembali usahanya di daerah gunung, mulai lagi dari nol dan menjalankan usahanya sendiri tak terlalu banyak campur tangan dan tak terlalu banyak karyawan yang memberatkan operational cost.

Mang Iwan, Salam hormat saya untuk sampean....Insya Allah...uluran tangan invisible hend memudahkan langkah kaki sampean untuk menaiki tangga kemakmuran. Aamiin

Baca Juga
Home Industri : Gurihnya Usaha Kerupuk di Desa Patuanan
Referensi Untuk User Provider Telekomunikasi di Desa Patuanan
Great Women : Ikhtiar Way Kaum Hawa dari Desa Patuanan
Patuanan Digital Printing Solusi Jasa Percetakan di Patuanan
Laskar Desa Patuanan Memeriahkan HUT Ri ke 69

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT