BREAKING

Senin, 17 Agustus 2015

Desa Patuanan, Ayo Kerja Untuk Dirgahayu RI ke 70

Sang surya belumlah terbit dengan sempurna dari ufuk timur. Kicauan merdu yang mendayu-dayu saling bersahutan menyambut pagi dengan sejuta simponi. Burung-burung melompat perlahan diranting dan menggugurkan dedaunan yang menguning. Suasana hening khas pedesaan tiba-tiba pecah, membelah kesunyian. Suara dibalik surau, membuatku terhenti sejenak menikmati suasana indah yang disuguhkan sang Maha Pencipta.
Desa Patuanan, Ayo Kerja Untuk Dirgahayu RI ke 70

"Perhatian, perhatian, perhatian" itulah kalimat khas pembuka, Bapak RT yang menghimbau warganya untuk bergegas menuju kediamannya. Desa Patuanan, yang sudah bersolek dengan khiasan warna warni yang didominasi merah dan putih, bersiap menyambut HUT RI Ke 70.

Warga sudah berkumpul, aroma kopi hitam yang semerbak, menggodaku untuk menyeruputnya secara perlahan. Rengginang, opak dan buras menjadi teman setia di setiap tegukan. Nikmate masih kebayang masyarakat tumplek blek geguyonan lan jabur bebarengan. Mungkin memeriahkan hari jadinya republik ini seolah menjadi ritual wajib di kampung ini.
Desa Patuanan, Ayo Kerja Untuk Dirgahayu RI ke 70

Dengan tema, Kerja kerja dan kerja. Segerombolan anak muda tiba-tiba menampakan diri dengan dandanan ala kontraktor dan pekerja pengaspal jalan. Kendaraan yang sudah dipoles menyerupai kendaraan "Slender" menjadi pusat perhatian dan wargapun berhamburan untuk melihatnya tanpa dikomando.

Baca Juga : Sepenggal Kisah Tentang Human Capital di Desa Patuanan

Tak hanya mobil, sepeda motor, sepeda bahkan pedati menjadi alat show time warga sekitar untuk menunjukan eksistensinya. Arak-arakan yang padat merayap berjalan beriringan, disambut meriah dipelataran desa Patuanan. Bapak kuwu uha suhadi beserta jajaran, sesekali memberikan intruksi sembari menunggu kelompok dari blok yang lain datang.

Duta dari setiap blok sudah berkumpul, mulai dari bocah berseragam sampe pak kolot renta yang tak mau ketinggalan. Klakson dan sirine sudah berbunyi kencang sebagai tanda rombongan Desa Patuanan perlahan move on untuk menuju Alun-alun Kecamatan Leuwimunding.

Sepanjang jalan dari Desa Patuanan, Tanjung Sari hingga Leuwikujang. Penuh sesak dengan barikade tiap-tiap desa yang seolah berlomba menunjukan karya dan kreativitas human resource-nya. Iring-iringan para simpatisan tujuh belasan nampak begitu tertata yang diselingi canda dan tawa.

Slender, Kendaraan dengan tema sasak plengkung sudah masuk area Kecamatan dan para wargapun sudah bersiap untuk mengikuti upacara 17 Agustus. Peluh yang bercucuran, lipstik yang memudar, celak yang bleberan tak mengurangi rasa patriotisme dari warga Desa Patuanan.

Sampai jumpa dilain kesempatan. Ayo Kerja, kerja dan kerja. Dirgahayu Bangsaku dan Jayalah Negeriku. Allahu Akbar ! Baca artikel pang angate disini

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

About ""

Maturnuwun sudah berkunjung di Blog Desa Patuanan, Silahkan barang kali ada yang ingin sedulur disampaikan (Poskan komentar > tinggalkan komentar > publikasikan) dan Ikuti (G+) Man Behind The Blog. Mksh.
Comments
0 Comments
 
Copyright © 2014 Desa Patuanan
Design by FBTemplates | BTT