Dikala mata hari bersinar begitu teriknya, dari kejauhan nampak seorang ibu yang sudah lanjut usia menyusuri jalanan aspal untuk menjajakan dagangannya. Dengan sepeda ontel yang menjadi saksi perjuangan hidupnya beliau dengan gigih menjalani profesinya sebagai kanvaser.
Mak Edoh di Indah Aqua |
Jarak dari rumah ke tempat beliau berbelanja memanglah cukup lumayan, akan tetapi nenek lincah yang satu ini terus mengayuh dengan semangat untuk menjemput rezekinya. Pasar Jorogan hingga Pasar Leuwimunding dilaluinya, sekedar mencari tempe, lobak, wortel, tahu bulat, jengkol, dan barang dagangan yang lainnya.
Siang itu tepat pada hari sumpah pemuda (28 Oktober) seperti hari-hari biasanya, Indah Aqua merupakan destinasi sementara untuk beliau menjajakan dagangannya, dengan suaranya yang lantang "huuuuuuueeeeeeee" beliau memanggil para fans panganan yang dengan setia menunggu kedatangannya.
Ketika singgah di Indah Aqua ; Entah sekedar melepas lelah, terlihat peluh bercucuran membasahi tubuh yang sudah renta, entah sekedar bercengkrama dengan pembeli yang merupakan warga satu desa dengannya (Patuanan). Beliau hanya berdiri memegangi sepeda kebanggaannya sambil melayani customer yakni sahabat-sahabat saya. Ketika beliau ditanya "mak beli dodok dikit bokat pengen nginum" beliau menjawab dengan sederhana "lamun dodok pegele kerasa pisan cung terus bokan beli kieng ngadeg maning".
Subhanallah, diusianya yang senja. beliau menahan lelah demi kepingan rupiah tanpa harus meminta-minta ataupun mengais-ngais rasa iba, anggota tubuhnya mungkin sudah lapuk termakan usianya, akan tetapi kristalisasi keringat via usahanya tak membuatnya berhenti hingga hari ini. Keluarganya mungkin bangga memiliki sosok wondar woman, yang berusaha merubah garis kehidupannya agar lebih baik.
Tak hanya giat bekerja akan tetapi beliau juga membalance antara duniawi dan ukhrowi, wajahnya selalu ada untuk menghiasi acara-acara pengajian mulai dari Masjid Almusyarofah Patuanan hingga Musholah Al Maghfiroh di Dukuh Duwur Patuanan.
Waktu untuk berbelanja telah usai, saya dan pembeli lainnya tak bisa menahan lajunya terlalu lama, Mak Edoh From Patuanan (dengan bangga kami memperkenalkan) harus pamit, dikarenakan masih banyak rute yang harus disinggahi. Customer di Desa Leuwikujang, Heuluet, Tanjung Sari dan Patuanan sudah menunggu kehadiran The Smiling Grandmother.
Mak Edoh - Patuanan |